Mercedes-Benz umumkan sudah terima ijin dari regulator untuk menjalankan peranan kontribusi berkendara otonom Tingkat 3 di jalan raya Nevada, Amerika Serikat, Sabtu, 7 Januari 2023. Mekanisme kontribusi berkendara otonom Tingkat 3 akan ada di Mercedes-Benz S-Class dan mobil listrik EQS.
Menurut SAE International, mekanisasi Tingkat 3 memungkinkannya kendaraan untuk berkendara sendiri pada keadaan terbatas. Saat mekanisme ini bekerja, sopir bisa mengubah penglihatan dari jalan dan orang yang duduk di bangku sopir tidak dipandang sedang “berkendara”.
Tetapi, mekanisme Drive Pilot Mercedes cuma bekerja pada kecepatan sampai 64 km /jam. Itu memiliki arti jika mekanisme ini akan dipakai sepanjang kemacetan jalan raya. Walau Tingkat 3 bukan otonomi penuh, minimal memiliki arti jika seorang sopir bisa menjawab e-mail atau mengubah konsentrasi mereka dari jalan sepanjang perjalanan mereka.
Perlu digarisbawahi jika tehnologi berkendara otonom Tingkat 3 tidak memperkenankan sopir untuk tidur sepanjang berkendaraan. Mekanisme disebutkan bisa minta sopir untuk menggantikan kendalian kapan pun. Bila sopir tidak menyikapi kendaraan dalam kurun waktu 10 detik, kendaraan akan stop genting.
Walau beberapa perusahaan sudah mulai menjalankan kendaraan yang seutuhnya otonom di beberapa tempat seperti San Francisco, kendaraan itu dipakai sebagai robotaxi. Dan mekanisme Mercedes Drive Pilot saat ini diperuntukkan untuk kendaraan konsumen setia.
Sesudah Nevada, Mercedes menjelaskan akan cari sertifikasi sama di California. Walau baru di AS, produsen mobil asal Jerman itu telah tawarkan Drive Pilot di Eropa. Di Jerman, pilihan ini bernilai €5.000 (sama dengan Rp 83,dua juta dengan kurs sekarang ini €1 = Rp 16.642) untuk S-Class, dan €7.430 (Rp 123,tiga juta) untuk EQS.
Selainnya Drive Pilot, Mercedes menjelaskan feature Automatic Lane Change akan dikeluarkan di Amerika Utara tahun ini. Mekanisme ini memungkinkannya kendaraan beralih lajur saat cruise kontrol aktif.