Gempa Susulan di Jayapura Nyaris 400 Kali Belum Kelihatan Trend Turun

    Gempa Susulan di Jayapura Nyaris 400 Kali Belum Kelihatan Trend Turun

     

    BMKG masih menulis serangkaian gempa susulan di Jayapura, Papua, pasca-gempa M4,9 yang terjadi pada Senin dini hari lalu, 2 Januari 2023. Keseluruhan catatan telah 387 kali gempa susulan yang 41 salah satunya dibarengi guncangan yang dapat dirasa, per Kamis pagi hari ini, 5 Januari 2023.

    Gerakan Harga Pangan selesai Tahun Baru Cabe Terlihat Naika

    Seperti kelihatan pada peta yang diupload di account sosial media BMKG daerah Papua, sebagian besar gempa susulan terpusat di laut. Sedang distribusi gempa susulan itu pada grafik tangkai tidak kelihatan trend turun. Pada Rabu malam, 4 Januari 2023, bahkan juga gempa kembali mengguncangkan dengan kemampuan M4,9.

    Dalam penjelasannya, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, ungkap telah ada awalnya catatan 4 kali gempa menghancurkan di Jayapura. Pertama pada 10 Januari 1971 dengan kemampuan Magnitudo 7,3. Gempa yang dirasa masyarakat Jayapura terdaftar pada rasio intensif VI-VII MMI.

    Disampaikan pada waktu itu jika efeknya berbentuk kerusakan rengat bangunan di Jayapura. Getaran gempa pada rasio intensif ini, menurut kelompok oleh BMKG, dapat dirasa oleh semua warga, membuat mereka kaget dan berhamburan. Untuk kerusakan, biasanya plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik hancur. Perbandingan dengan rasio intensif gempa pada Senin lalu yang IV MMI.

    Kisah gempa menghancurkan di Jayapura yang ke-2  ialah pada 23 Juli 1979 dengan kemampuan Magnitudo 5,3. Gempa yang dirasa masyarakat Sentani terdaftar pada rasio intensif IV MMI. Guncangan gempa semacam ini dapat dirasa oleh banyak orang di rumah, di luar oleh sebagian orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding mengeluarkan bunyi. Tetapi saat peristiwa, tidak ada catatan berkenaan kerusakan bangunan atau jatuh korban.

    Diteruskan 16 tahun selanjutnya, persisnya 19 Desember 1995 dengan Magnitudo 6,5. Gempa ini sampai mengakibatkan dua korban meninggal karena longsor di Wamena. Gempa yang dirasa masyarakat Jayapura terdaftar rasio intensif IV MMI.

    Pada 28 Oktober 2017 gempa menghancurkan kembali terjadi di Jayapura, ini kali dengan kemampuan Magnitudo 4,7. Pada intensif IV MMI, guncangan gempa itu telah sanggup membuat plafon gedung bioskop XXI roboh. Hal yang juga sama terjadi di plafon gedung Lantamal X.

    error: Content is protected !!