Cuaca Jelek Libas Bandung Sabtu BMKG Ada Kekuatan Beberapa Hari ke Depan

    Cuaca Jelek Libas Bandung Sabtu BMKG Ada Kekuatan Beberapa Hari ke Depan

    Lupa Kata Kode? Click di Sini

    atau Masuk lewat

    Belum Mempunyai Account Daftar di Sini

    atau Daftar lewat

    Telah Mempunyai Account Masuk di Sini

    Verifikasi E-mail

    Kami sudah mengirim link pengaktifan lewat e-mail ke rudihamdani@gmail.com.

    Click link pengaktifan dan peroleh akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

    Bila Anda tidak terima e-mail,

    Kirimkan Kembali Saat ini

    Penelusuran Paling populer

    Wartawan

    Anwar Pelajardi (Kontribusi)

    Editor

    Erwin Sempurna

    Sabtu, 25 Maret 2023 22:15 WIB
    Tubuh Meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) menganalisa cuaca jelek di Bandung dan sekelilingnya yang terjadi Sabtu siang, 25 Maret 2023. Menurut prakirawan cuaca BMKG Bandung, Yan Firdaus, ada faktor-faktor pemicu hujan deras yang dibarengi es, angin ribut, dan petir.

    “Masih mempunyai potensi terjadi sepanjang sekian hari di depan di sejumlah daerah Propinsi Jawa Barat, terhitung daerah Bandung Raya,” ucapnya Sabtu 25 Maret 2023.

    Periset Dapatkan Langkah Baru Tangani Masalah Kekhawatiran melalui Test Darah

    Mengapa Pertemuan Asia Afrika Diadakan 18-23 April 1955: Salah Satunya Saat sebelum Masuk Bulan Ramadan

    BMKG mengawasi ada kegiatan gelombang Kelvin Equator yang punya pengaruh pada dinamika cuaca di daerah Pulau Jawa. Berdasar perkiraan skema angin dan penekanan udara, di daerah Jawa Barat ada daerah konvergensi atau pelambatan massa udara, khususnya di daerah tengah Jawa Barat. “Keadaan ini berkesempatan tingkatkan kegiatan konvektif di daerah Jawa Barat, khususnya daerah tengah,” tutur Yan.

    Disamping itu, keadaan daerah Jawa Barat terhitung Bandung Raya mempunyai kandungan massa air di atmosfer yang basah. Sementara Labilitas Atmosfer Lokal Nilai Index K melewati 38, yang maknanya memperlihatkan kekuatan berlangsungnya proses konveksi sedang sampai kuat. “Kesempatan terjadi hujan sedang sampai lebat dibarengi badai guntur dan angin ribut tinggi untuk daerah sekitaran Bandung,” ucapnya.

    Citra radar dan satelit Himawari memperlihatkan ada perkembangan awan Cumulonimbus yang tumbuh dari arah timur laut atau sekitaran perairan Cirebon. Perkembangan awan Cumulonimbus berarti kelihatan start pukul 12.30 WIB di utara Lembang, selanjutnya tumbuh ke selatan dan bergerak ke barat. Perkembangan awan mulai menyusut pada jam 14.30 WIB.

    Kenang kembali 68 Tahun Sejarah Pertemuan Asia Afrika di Bandung

    Sementara dari penilaian radar, perkembangan awan berarti kelihatan jam 13.33 WIB, dan memulai menyusut jam 14.31 WIB. Perkembangan awan kelihatan bergerak ke barat atau ke daerah Cianjur berbentuk awan Cumulus.

    Di dalam kantor Stasiun Geofisika BMKG Bandung, curahan hujan termasuk enteng, yakni 2,8 milimeter /jam mulaidari jam 13.00-14.00. Tetapi demikian, hujan deras terlihat di Ciwidey dengan curahan hujan 23,6 milimeter /jam terhitung semenjak jam 11.30 – 12.30. “Ini disebabkan karena ada ketidaksamaan distribusi spasial turunnya curahan hujan di daerah Kota Bandung,” kata Yan.

    Menurut dia, pemicu khusus hujan sedang sampai lebat dibarengi badai Guntur dan angin ribut di Bandung ialah factor labilitas atmosfer lokal yang memberikan dukungan berlangsungnya proses konveksi kuat. Selanjutnya peranan gelombang ekuatorial Kelvin yang aktif turut menolong proses perkembangan awan Cumulonimbus.

    Karena diprediksi masih tetap mempunyai potensi terulang lagi sampai sekian hari di depan, BMKG merekomendasikan warga dan lembaga berkaitan supaya masih tetap siaga pada berlangsungnya musibah hidrometeorologis, seperti kubangan, banjir, tanah longsor, dan cuaca berlebihan berbentuk hujan sedang sampai lebat yang dibarengi kilat atau petir dan angin ribut.

    Informasi Seterusnya

    Gojek Kembali Membuka Beasiswa untuk Anak Partner 2023, Dapat Kuliah D3 Gratis

    1 jam yang lalu

    Artikel Berkaitan

    Mengapa Pertemuan Asia Afrika Diadakan 18-23 April 1955: Salah Satunya Saat sebelum Masuk Bulan Ramadan

    Kenang kembali 68 Tahun Sejarah Pertemuan Asia Afrika di Bandung

    Di Bandung, BMKG: Hilal 1 Syawal Mempunyai potensi Tidak Terpantau Kamis 20 April

    Bobotoh Paksa Undur Direktur Persib Bandung, Ini Profile Teddy Tjahjono Arek Malang Berjaya di Bandung

    Hari Pertama Idul Fitri 2023 Jumat atau Sabtu? Ini Prediksi BMKG

    Perkiraan Cuaca Hari Ini Temperatur Udara Sampai 35 Derajat, di Mana?

    Referensi Informasi

    Menangkap Gerhana Matahari Keseluruhan dari Laut Terlepas, Periset Siap-siap di KRI Spica-934

    2 jam yang lalu

    Diketemukan, Covid-19 Variasi Wuhan di Kucing Jalanan di Surabaya

    13 jam yang lalu

    Perkiraan Cuaca Hari Ini Temperatur Udara Sampai 35 Derajat, di Mana?

    14 jam yang lalu

    Jokowi Membuka Paviliun Indonesia di Hannover Messe 2023, Ada Produk Politeknik dan SMK

    1 hari kemarin

    Memburu Gerhana Matahari Keseluruhan, Team Planetarium Jakarta Telah Ada di Biak

    1 hari kemarin

    12 Langkah Menghindar dari Phishing, Tidak boleh Kerjakan Hal Ini

    1 hari kemarin

    Kasus Suap Wali Kota Bandung, Guru Besar ITB Terangkan Smart City dan CCTV

    1 hari kemarin

    Penipuan Mode Baru, Click Link atau Mengancam Korban dengan UUD 1945

    2 hari kemarin

    Narasi Mahasiswa Indonesia Jalani Puasa Ramadan di Tepian Eropa-Asia

    2 hari kemarin

    Asus Pastikan Piranti Games Pegang ROG Ally Akan Di-launching Secara Global

    2 hari kemarin

    Mengapa Pertemuan Asia Afrika Diadakan 18-23 April 1955: Salah Satunya Saat sebelum Masuk Bulan Ramadan

    2 jam yang lalu

    Pertemuan Asia Afrika, yang awalannya diprediksikan 10 hari dipotong setengahnya dan beberapa negara setuju agar pertemuan usai pada 23 April 1955

    Kenang kembali 68 Tahun Sejarah Pertemuan Asia Afrika di Bandung

    3 jam yang lalu

    Pertemuan Asia Afrika 1955 hasilkan keputusan: lebih memajukan kerja-sama antara negara Asia-Afrika di bagian sosial, ekonomi, dan budaya

    Di Bandung, BMKG: Hilal 1 Syawal Mempunyai potensi Tidak Terpantau Kamis 20 April

    3 jam yang lalu

    BMKG akan lakukan dua penilaian dalam satu hari pada Kamis 20 April 2023: 1 Syawal dan Gerhana Matahari.

    Bobotoh Paksa Undur Direktur Persib Bandung, Ini Profile Teddy Tjahjono Arek Malang Berjaya di Bandung

    5 jam yang lalu

    Selesai laga Liga 1 Persib usai, beberapa Bobotoh mengatakan undur ke Teddy Tjahjono. Ini profile direktur Persib bandung itu.

    Hari Pertama Idul Fitri 2023 Jumat atau Sabtu? Ini Prediksi BMKG

    10 jam yang lalu

    Selama ini tersebar dua adanya kemungkinan untuk Idul Fitri 2023 atau 1 Syawal 1444 H. Pertama, dirayakan seragam pada Jumat 21 April 2023.

    Perkiraan Cuaca Hari Ini Temperatur Udara Sampai 35 Derajat, di Mana?

    17 jam yang lalu

    Perkiraan cuaca ini hari, Selasa 18 April 2023, dari BMKG diwarnai temperatur udara yang makin panas.

    Gempa Terbaru Kembali Guncang Bengkulu Selatan, Ini Data BMKG

    1 hari kemarin

    Gempa terbaru memiliki kekuatan M5,3. Dua hari kemarin kemampuan M5,9.

    Informasi Gempa Terbaru BMKG: Sesar Dasar Laut Menggoyang Bandung

    1 hari kemarin

    Gempa tektonik bermagnitudo 4,9 mengguncangkan daerah selatan Jawa Barat, dari Bandung sampai Pangandaran, Senin 17 April 2023.

    Mudik Lebaran 2023 dari Bandung ke Tol Cipali Dapat lewat Tol Cisumdawu

    1 hari kemarin

    Lajur fungsional Tol Cisumdawu yang dapat dipakai cuma lajur A atau dari Bandung ke Tol Cipali. Dan lajur B belum selesai dikerjakan.

    Perkiraan Cuaca Hari Ini, Berhati-hati Ombak 6 Mtr. dan Banjir Rob

    1 hari kemarin

    BMKG tidak menyebutkan kekuatan hujan deras di beberapa kota di Indonesia dalam perkiraan cuaca ini hari, Senin 17 April 2023.

    Paling populer di Tekno

    Hebat 3 Tekno Informasi Tempo hari: ITB Masalah Suap Smart City Bandung, Bima

    20 jam yang lalu

    Mengenali Gerhana Matahari Beberapa, Terjadi Lusa di Sebagian besar Teritori Indonesia

    17 jam yang lalu

    Persiapkan Bakat Digital, YABB Punya GoTo Luncurkan Program Tutor Fellowship

    20 jam yang lalu

    Diketemukan, Covid-19 Variasi Wuhan di Kucing Jalanan di Surabaya

    14 jam yang lalu

    Dari Tari Janger sampai Ampar-ampar Pisang Pukau Delegasi di Hannover Messe 2023

    10 jam yang lalu

     

    10 jam yang lalu

    Perkiraan Cuaca Hari Ini Temperatur Udara Sampai 35 Derajat, di Mana?

    17 jam yang lalu

    Gerhana Matahari Hibrida: Agenda dan Daftar Lokasi di Indonesia

    14 jam yang lalu

    Narasi Mahasiswa Baru Paling muda di Lajur SNBP Unpad, Peraup Medali Olimpiade Sains

    17 jam yang lalu

    Buat Jelly Skincare dari Daun Kelor, Mahasiswa ITB Juara 1 di Pharmacy Competition 2023

    12 jam yang lalu

    Terbaru di Tekno

    Gojek Kembali Membuka Beasiswa untuk Anak Partner 2023, Dapat Kuliah D3 Gratis

    1 jam yang lalu

    Fakultas Hukum UI Membuka Registrasi Penyeleksian Calon Dekan Masa 2023 – 2027

    1 jam yang lalu

    Di Bandung, BMKG: Hilal 1 Syawal Mempunyai potensi Tidak Terpantau Kamis 20 April

    3 jam yang lalu

    Huawei Santai 60X Melaju dengan Battery 7.000 mAh, Tidak Ada Informasi Harga

    4 jam yang lalu

    Sebelumnya pernah ke Observatorium? Berikut Pemahaman dan Perannya

    4 jam yang lalu

    Melihat 5 Imbas Gerhana Matahari Hibrida , Apa Saja?

    4 jam yang lalu

    Ini Bing Menjawab Data Kematian Karena Kanker, Dipandang Unik

    7 jam yang lalu

    Dekan FKUI Capai Penghargaan Distinguished Servis Award di Amerika

    7 jam yang lalu

    Menangkap Gerhana Matahari Keseluruhan dari Laut Terlepas, Periset Siap-siap di KRI Spica-934

    8 jam yang lalu

    Hari Pertama Idul Fitri 2023 Jumat atau Sabtu? Ini Prediksi BMKG

    10 jam yang lalu

    Info

    Jaringan Media

    Media Sosial

    Ambil Program Tempo

     

    error: Content is protected !!